Jumat, 27 September 2013

Tolak UN, Forum Serikat Guru Indonesia Walk Out di Konvensi UN


Jakarta - Konvensi Ujian Nasional (UN) digelar Kemdikbud di Jakarta pada 26-27 September 2013 ini membahas mengenai manajemen pelaksanaan UN. Konvensi UN ini tak memberikan tempat untuk membahas perlu atau tidaknya UN diselenggarakan. Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI) pun walk out.

"Tidak ada gunanya kami datang ke forum ini hingga selesai karena sudah jelas kan keputusanya adalah UN tetap dilaksanakan. Kami pihak yang menolak pelaksanaan UN, sehingga kalau kami hadir hingga selesai maka pemerintah akan mendapat legitimasi untuk melaksanakan UN," ujar perwakilan Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti di Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).

Pihaknya menilai bahwa UN hanya mereduksi kemampuan siswa yang hanya diminta menjawab soal. Sementara untuk sekedar menjawab soal, siswa hanya diminta untuk menghafal materi pelajaran.

"Kalau tujuanya hanya menjawab soal, yang terjadi adalah persaingan antara guru dengan pengajar bimbel, dan itu biaya yang dikeluarkan orang tua murid sangat besar," imbuhnya.

Menurut mereka seharusnya sistem pendidikan di Indonesia dibuat untuk mengakomodasi kemampuan siswa secara maksimal. UN dinilai justru memunculkan praktik-praktik yang memberi kesan buruk dalam pendidikan.

"Kita semua tahu ya kalau UN itu memancing siswa untuk nyontek dan berbuat curang lainnya. Belum lagi ada korupsi dalam penyelenggaraan UN seperti yang telah diaudit oleh BPK. Ini kan mengajarkan anak-anak kita untuk korupsi juga," pungkasnya.

Retno beserta rekannya kemudian walkout dari konvensi sekitar pukul 13.45 WIB. Sementara acara baru dimulai pukul 13.00 WIB dan akan berakhir pada Jumat (27/9) besok siang.

Sumber : detikNews

Tidak ada komentar: