Kamis, 21 November 2013

Apakah sepatu dan rambut mempengaruhi proses belajar mengajar?



Kali ini saya akan cerita sedikit tentang kehidupan pelajar di sekolah, karena saya juga seorang pelajar. Banyak pelajar yang heran dan bertanya-tanya kenapa cuma gara-gara sepatu yang bukan warna hitam atau rambut yang panjang (untuk laki-laki) bisa membuat mereka terkena poin. Iya atau tidak?

Menurut pandangan saya, kenapa guru melarang siswanya menggunakan sepatu berwarna selain hitam ke sekolah adalah untuk meniadakan kesenjangan sosial antar-pelajar. Sepatu berwarna lebih cenderung kepada sepatu yang bermerk dan harganya mahal. Takut kalau-kalau si murid yang ekonominya tidak begitu baik cemburu maka dibuatlah peraturan seperti itu. Selain itu, sepatu berwarna terlihat begitu mencolok. Mungkin saja proses belajar mengajar akan terganggu karena si guru perhatiannya pada sepatu tersebut.

Kemudian rambut, umumnya menjelang ujian para guru sibuk memotong rambut siswanya yang dianggap 'tidak rapi'. padahal sebenarnya bukannya tidak rapi, hanya saja rambut yang menutupi mata akan mengganggu penglihatan saat proses belajar mengajar. Dan rambut yang mengenai kerah terlihat seperti murid perempuan. Mungkin anda bertanya kenapa murid perempuan boleh memanjangkan rambutnya sampai mengenai alis. Sewaktu saya SMP, sekolah mewajibkan murid perempuan untuk mengikat rambutnya dan menjepit poninya. Tapi mungkin karena siswa SMA sudah lebih dewasa, itu adalah kesadaran diri dari masing-masing pribadi.

Pada dasarnya, peraturan yang dibuat sekolah adalah demi kebaikan murid itu sendiri. Karena mereka ingin pelajar seperti kita ini tidak terganggu saat menerima ilmu dari guru yang mengajar. Itu menurut saya, anda mungkin punya pendapat lain?

Tidak ada komentar: