Kamis, 14 Januari 2016

Kenapa Harus Fisika?

Hasil gambar untuk fisika

Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena fisik pada alam ini. Fisika adalah ilmu yang menjadi dasar dari perkembangan teknologi. Bicara tentang fisika, kebanyakan orang pasti berpikir bahwa fisika itu tidak penting, tidak jelas, dan tidak ada masa depannya. Saya termasuk orang yang pernah berpikir demikian. Berangkat dari sebuah teori seorang tokoh pendidikan, John Dewey, Learning By Doing. Untuk anda yang ingin melanjutkan pendidikan dan bingung harus memilih jurusan atau prodi apa, barangkali pengalaman serta pengetahuan saya yang masih sedikit ini bisa dijadikan refrensi. 

Jika anda adalah orang yang menyukai fisika, maka beruntunglah anda. Itu berarti bahwa anda telah sadar betapa pentingnya teknoligi bagi kita. Kebanyakan siswa SMA atau sederajat dari jurusan IPA, akan beralih ke jurusan IPS di peendidikan tinggi. Berdalih jurusan IPA itu sempit dan sedikit di Perguruan Tinggi. IPA, khususnya fisika, merupakan ilmu yang sangat penting. Saya ingin mengubah mainset anda sedikit, jika anda adalah orang yang berpikir bahwa bekerja di pemerintahan adalah yang terbaik. Suatu negara dikatakan maju, bukan karena sistem pemerintahannya, tapi karena teknologinya. Lihat negara-negara maju, apakah mereka dikatakan maju karena presiden sangat memahami ilmu politik? Atau mungkin karena mereka orang-orang yang sangat mengerti cara membangun hubungan politik yang harmonis antar negara? Saya tidak bisa serta merta menghilangkan keberadaan politik, namun kenyataannya memang suatu negara dikatakan maju karena negara tersebut mampu menciptakan teknologi yang canggih. Teknologi didasarkan oleh ilmu eksakta, terutama fisika dan matematika. 

Di Indonesia sendiri, kita bisa kerja di mana sih kalo lulus dari fisika?

Saya belum berpengalaman untuk ini, namun jawaban yang saya berikan ini berdasarkan pengalaman senior serta pengamatan saya terhadap mereka. Namun sebelum menguraikan hal tersebut, saya ingin mengingatkan kepada anda, jika ada pertanyaan untuk anda kenapa anda kuliah? Jangan pernah menjawab untuk bekerja, karena jika anda adalah warga negara yang baik, tujuan anda adalah untuk memperbaiki sumber daya manusia Indonesia. Dengan begitu, bukan uang target utama anda setelah lulus kuliah dan saat bekerja, tapi pengakuan dunia terhadap Indonesia. 

1. Pengajar
Jika anda adalah mahasiswa pendidikan fisika, anda dapat menjadi guru atau dosen. Kalau pun anda dari Fisika murni atau terapan, anda tetap bisa menjadi guru, dengan mengambil program profesi selama setahun. Dengan menjadi seorang pengajar, anda bisa menyampaikan kepada anak didik anda, betapa pentingnya fisika dalam perkembangan zaman, serta pengakuan suatu negara. 

2. Ilmuwan
Anda bisa menjadi ilmuwan ataupun peneliti di bidang ini. Ada pula fisika yang akan terbagi lagi menjadi ilmu astronomi, nuklir dan sebagainya, di mana anda bisa memfokuskan diri ke salah satu ilmu tersebut sebagai pilihan penemuan anda. Anda bisa bekerja di bawah perusahaan swasta atau pun negara. Misalnya di bidang perminyakan, nuklir, dan sebaginya. Poin ini sangat luas, mengingat banyaknya hal yang bisa dikaji dari fisika, mulai dari listrik sampai bahan bakar. Anda bisa mencari sumber lain.

Fisika bukanlah satu-satunya ilmu, namun keberadaaannya yang penting terkadang diabaikan oelh kebanyakan masyarakat Indonesia. Alat elektronik, berupa handphone, laptop, televisi, AC, semua itu dibuat berdasarkan ilmu fisika. Listrik yang membuat lampu menyala, dan sebaginya itu juga fisika. Bahkan fenomena-fenomena alam dijelaskan dalam Fisika. Tuhan telah menciptakan keadaan alam dengan segala penjelasan serta sebab-sebabnya. Hanya tinggal manusianya saja yang ingin atau tidak untuk menelaah fenomena tersebut. Semoga artikel saya ini dapat mengubah pemikiran anda bahwa fisika hanya mengamati buah kelapa jatuh dari pohon. Selamat pagi dan tetap semangat. 


Senin, 11 Januari 2016

Penerimaan Mahasiswa Baru UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016

Hasil gambar untuk lambang uin jakarta 


Assalamualaikum wr. wb.

Saya ucapkan selamat kepada anda-anda yang telah berhasil mencapai ke jenjang akhir dari pendidikan wajib di Indonesia. Sebagai siswa kelas 12 SMA ataupun sederajat, anda tentu sedang sibuk mencari universitas mana yang akan anda pilih untuk melanjutkan studi. Di sini saya akan memberi sedikit informasi tentang penerimaan mahasiswa baru di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Pertama-tama, tentu anda harus tau, jurusan atau program studi apa saja sih yang ada di UIN Jakarta ini? Mari simak pembahasan berikut....

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki 11 Fakultas dengan total jurusan serta prodi sebanyak 51. Apa sajakah itu?

A. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 
  1. Pendidikan Agama Islam
  2. Pendidikan Bahasa Arab
  3. Pendidikan Bahasa Inggris
  4. Pendidikan Matematika
  5. Pendidikan Biologi
  6. Pendidikan Kimia
  7. Pendidikan Fisika
  8. Manajemen Pendidikan
  9. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
  10. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
  11. Pendidikan Guru MI
  12. Pendidikan Guru RA


B. Fakultas Adab dan Humaniora

  1. Bahasa dan Sastra Arab
  2. Sejarah dan Kebudayaan Islam
  3. Tarjamah
  4. Ilmu Perpustakaan
  5. Bahasa dan Sastra Inggris


C. Fakultas Ushuluddin 

  1. Perbandingan Agama
  2. Aqidah Filsafat
  3. Tafsir Hadits


D. Fakultas Syariah dan Hukum 

  1. Ahwal Syakhsyiyah
  2. Perbandingan Madzhab dan Hukum
  3. Jinayah Siyasah
  4. Mu’amalat (Hukum Ekonomi Islam)
  5. Ilmu Hukum


E. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

  1. Komunikasi dan Penyiaran Islam
  2. Bimbingan dan Penyuluhan Islam
  3. Manajemen Dakwah
  4. Pengembangan Masyarakat Islam
  5. Kesejahteraan Sosial


F. Fakultas Dirasat Islamiyah

  1. Dirasat Islamiyah


G. Fakultas Psikologi

  1. Psikologi


H. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

  1. Manajemen
  2. Akuntansi
  3. Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
  4. Ekonomi Syariah
  5. Perbankan Syariah


I. Fakultas Sains dan Teknologi

  1. Agribisnis
  2. Teknik Informatika
  3. Sistem Informasi
  4. Matematika
  5. Biologi
  6. Kimia 
  7. Fisika


J. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

  1. Kesehatan Masyarakat
  2. Farmasi
  3. Pendidikan Dokter
  4. Ilmu Keperawatan


K. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

  1. Sosiologi
  2. Ilmu Politik
  3. Hubungan Internasional


Nah, itu dia 51 jurusan dan prodi yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lalu, apa saja sih jalur masuk ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
Jalur masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ada 5, yaitu:


1. SNMPTN

SNMPTN merupakan jalur masuk pertama yang dibuka pada penerimaan mahasiswa baru di seluruh PTN secara nasional. Melalui jalur masuk ini, siswa dapat memilih maksimal 3 jurusan dari 2 PTN di mana salah satunya berada di wilayah sekolah asalnya berada. (Jadwal pelaksanaan belum ditentukan, silahkan cek di sini.

2. SPAN-PTKIN 

SPAN-PTKIN merupakan jalur masuk PTN tanpa tes tertulis yang diikuti seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di Indonesia. Pelaksanaannya berada di bawah Menteri Keagamaan. Untuk jadwal pelaksanaan tahun ini belum dikonfirmasi, silahkan cek di sini

3. SPMB

SPMB merupakan jalur masuk mandiri yang dibuka bagi calon mahasiswa baru UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jalur masuk ini merupakan salah satu jalur tertulis. Berikut adalah jadwal kegiatan SPMB 2016.

Agenda KegiatanJadwal Kegiatan
Pendaftaran Online di http://spmb.uinjkt.ac.id18 April s/d 17 Juni 2016
Pelaksanaan Ujian25 dan 26 Juni 2016
Pengumuman Kelulusan28 Juli 2016
Pendaftaran Ulang di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta1 – 19 Agustus 2016
Biaya pendaftaran untuk mengikuti ujian tulis ini yaitu sebesar Rp. 300.000,- Info lebih lanjut cek di sini.

4. SBMPTN

Sama seperti SPMB, SBMPTN juga merupakan jalur masuk tertulis, hanya saja, jalur ini diselenggarakan secara nasional dan serentak di seluruh PTN. Jadwal dan informasi tentang jalur masuk ini belum ada, namun untuk tahun 2015 lalu, biaya ujian jalur ini adalah sebesar Rp. 100.000,- dengan pilihan jurusan/prodi maksimal 3 di PTN manapun. Untuk informasi, cek di sini

5. UM-PTKIN


Sama seperti 2 jalur di atas, jalur ini juga merupakan jalur tertulis, dengan pesertanya adalah PTKIN seperti SPAN-PTKIN. Biaya tahun lalu untuk ikut ujian jalur ini adalah sebesar Rp. 100.000,- dengan pilihan jurusan/prodi maksimal 3 (jika campuran) dan 2 (jika sains/sosial saja). Jadwal serta syarat dan ketentuan belum dikonfirmasi, untuk informasi silahkan cek di sini

Selesai sudah informasi tentang PMB di UIN Jakarta, dan saya akan memberi bonus bagi anda yang telah membuka artikel ini. Berikut adalah biaya perkuliahan di UIN Jakarta untuk angkatan tahun 2015, barangkali bisa menjadi gambaran serta referensi untuk anda yang ingin melanjutkan studi ke PTN. 




Kamis, 10 Desember 2015

Kajian Ujian untuk Pelajar Indonesia

www.jacobtobin.com


Assalamualaikum......
Saya ucapkan selamat datang kepada anda yang sedang membaca artikel ini. Saya ingin berbagi sedikit pengalaman saya baru-baru ini. Tahun ini, sejak tanggal 1 September 2015, saya adalah mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan program studi pendidikan fisika. Artikel ini saya tujukan kepada anda-anda yang tertarik dengan dunia pendidikan, siswa SMA kelas 12 terutama.
Kalian para siswa kelas 12 SMA tentunya sedang sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti Ujian Nasional atau entah apa nama lainnya. Bicara tentang ujian nasional, saya adalah satu dari sekian juta manusia Warga Negara Indonesia yang sudah mengikuti Ujian Nasional sebanyak 3 kali, yaitu untuk jenjang SD, SMP, dan terakhir SMA. Ujian Nasional bertujuan untuk mengetahui seberapa besar daya saing seorang murid dalam ruang lingkup sekolah. Dan secara nasional, mengidentifikasi seberapa berhasil suatu lembaga pendidikan mendidik para pelajar. Itu seharusnya....
Dari pengertian tersebut, ujian nasional, yang diharapkan dapat menguji kualitas pelajar malah dijadikan bahan persaingan tanpa tau dasarnya. Yang penting lulus dengan nilai bagus katanya, itu yang namanya kualitas? Bangsa ini adalah bangsa yang besar, dengan jumlah penduduk yang besar, dan SDA yang melimpah. Namun sayang, kita miskin akan moral. Saya bukanlah orang yang pandai, saya juga bukan orang yang selalu benar. Saya hanya peduli dengan negeri ini. Sedikit bercerita, baru-baru ini saya mengikuti UTS, ujian yang pasti dialami setiap mahasiswa bukan? Alkisah, UTS ini mata kuliahnya fisika dasar, mata kuliah paling sakral di Prodi saya, Pendidikan Fisika. Bukan hal baru jika kita bertanya pada senior, “Kak tahun kemarin UTS sama dosen ini materi kaya apa yang keluar?” dan sebagainya. Saya bertanya pada seorang senior juga, tapi kebetulan senior yang saya tanya ini pelupa, yasudah saya pikir saya mungkin tidak perlu bertanya hal tersebut lagi karena jarang bisa bertemu dengan mereka. Suatu ketika, ada salah satu teman saya, satu kelas, dia ini mendapat jawaban yang bagus atas pertanyaan yang sama dengan yang saya tanyakan. Tapi dia menyimpan jawaban tersebut untuk dirinya sendiri. Jawabannya seperti ini “Dosen ini kalo UTS biasanya ngasih soal dari contoh konseptual di buku giancoli”, sayangnya saya tau itu setelah ujian. Tapi bukan itu masalahnya, masalahnya adalah ketika ujian berlangsung, si nona ini megang hp, dan ada tulisan kecil di mejanya, saya ini duduk di arah jam 5 dari tempat duduknya, jadi saya bisa melihat jelas gerak-geriknya. Hal yang membuat saya tertarik untuk terus memperhatikan nona ini adalah, dia cantik, dan saya juga tau dia pintar, tapi kenapa dia melakukan hal yang sangat memalukan untuk seorang calon guru, calon pendidik, di mana ia akan mengemban amanah yang begitu besar kelak, mencerdaskan kehidupan bangsa. Saya tidak pernah tau apa yang orang lain pikirkan, tapi saya sendiri memutuskan untuk kuliah di prodi itu untuk menjalankan kalimat yang ada di pembukaan UUD itu. Saya tidak pandai fisika, bahkan nilai UN mata pelajaran fisika saya di bawah 5,5 yang berarti saya tidak lulus untuk mata pelajaran tersebut. Saya bukan anak SNMPTN yang dengan mudah diterima PTN, saya melalui berbagai jalur masuk PTN sampai akhirnya diterima di UIN. Sejauh ini, saya selalu berusaha untuk mengikuti ujian apapun dengan jujur, karena saya mencintai negeri ini. Jika saja saya menyontek di setiap ujian, bagi saya, sama halnya dengan saya membohongi diri saya sendiri, menipu Tuhan saya, mengkhianati negeri ini. Sama halnya dengan menusuk diri saya sendiri. Kenapa? Karena saya dengan nilai bagus tapi tidak mengerti apa-apa sama dengan nol besar, orang bodoh yang membodoh-bodohi orang lain, sedang orang lain lebih pandai.
Saya menceritakan hal ini pada teman saya yang kuliah di Universitas lain, jawabannya umum, saya yakin kebanyakan orang akan mengatakan hal yang sama. “Menyontek itu kan hal biasa di sini”, ya, orang bisa karena biasa. Lagi-lagi saya katakan, pelajar yang menyontek adalah mereka yang kelak akan duduk di kursi para petinggi, mengaku-aku wakil rakyat dengan kemeja yang kancingnya pun sulit mengait satu-sama lain. Merekalah calon-calon penipu negeri ini. Kembali lagi, ORANG BISA KARENA BIASA. Kenapa mereka bisa mencuri uang rakyat? Karena mereka biasa mencuri jawaban semasa sekolahnya. Mirip kan? Itu persepsi saya.... Anda terserah...
Kembali kepada siswa SMA, saya ini hanya ingin memberikan saran dan masukan. Untuk Ujian Nasional, saya harap kalian bisa melakukannya dengan jujur, apa susahnya mengikuti kemampuan kalian dengan hanya menjawab yang kalian bisa dengan jawaban yang berasal dari pikiran kalian? Saya ini, memiliki hasil tes IQ resmi terakhir 129, dan yang tidak resmi 170. Tapi lihat hasil UN saya...

Tapi saya sama sekali tidak merasa malu atau gagal, saya merasa sadar bahwa selama ini saya belum belajar dengan maksimal. Dan saya bangga, disaat orang lain bisa mendapat nilai 7 untuk fisika karena serangan subuh, saya bisa mendapat nilai 5 dengan kemampuan saya sendiri. Itu jauh lebih baik dibanding ketika Try Out, 3 kali saya mengikuti uji coba UN, nilainya selalu dibawah 4. Nilai 5 itu berarti saya sudah mampu menguasai setengah materi yang ada. Saya puas dengan itu. Cukup bahagiakan diri kalian ketika kalian mendapat nilai yang lebih buruk dari mereka yang menyontek. Nyatanya, sekalipun nilai saya seperti itu, saya masih bisa masuk PTN. Sekarang ini UN bukan lagi pengukur lulus tidaknya kalian. Selama semua orang bekerja keras dengan jujur, dan berpikir untuk selalu melakukan apapun dengan jujur, bukan hal mustahil jika kelak bangsa ini bisa bangkit dan sadar. Selama ini, kita dianggap bodoh, memiliki infrastruktur jalan yang baik berkat dijajah. Banyak kan yang berfikir demikian? Padahal jika kita melihat lebih jauh ke belakang, kembali ke zaman sebelum perang dunia, sebelum kita bernama Indonesia, sebelum Belanda datang ke Indonesia, negeri ini punya candi yang masih berdiri sampai hari ini. Siapa arsitek yang membangun kalau bukan penghuni negeri ini? Pikirkan sesederhana itu, jauh sebelumnya mereka para tetua kita bisa membuat semua itu, kenapa kita tidak? Kenapa kita harus menerima tanpa memberi perlawanan atas pernyataan bahwa kita bodoh dan tidak bisa apa-apa? Kenapa kita harus pasrah dengan apa yang mereka ucapkan dan hanya mau menerima hasil akhir tanpa tau prosesnya?
Proses itu penting. Tanpa proses kita tidak akan pernah tau rasa bersyukur. Tanpa proses kita tidak akan pernah tau rasa berjuang. Dan tanpa proses kita tidak akan menjadi bangsa yang besar. Saya yang bukan anak pintar yang masuk 10 besar di SMA dengan NEM yang rendah, bisa lulus ujian masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


Saya tidak pernah mengikuti bimbingan belajar, saya juga bukan anak yang sangat pandai, tapi saya bersyukur atas apa yang telah saya dapatkan semasa SMA. Bagaimana cara bersyukurnya? Saya berusaha untuk melakukan yang lebih baik, itu yang guru fisika saya sampaikan. Semoga anda semua adalah orang-orang yang masih sadar dan tau bagaimana cara bersyukur. Saya bukan manusia sempurna, saya hanya ingin berbagi cerita, mohon maaf apabila apa yang saya tulis membuat anda tersinggung atau sebagainya. Dan tidak bosan saya tulis kembali, jika anda bertanya siapa yang mampu mengubah diri anda, jawabannya adalah anda sendiri. Itu juga ada di Al Quran. Sekian dan Terimakasih....

Kamis, 13 Agustus 2015

JALUR MASUK PTN

Image result for PTN
Lambang PTN di Indonesia
     


     Perguruan Tinggi Negeri atau yang akrab disebut PTN ini biasanya menjadi sasaran utama lulusan SMA/sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan. Di Indonesia, lulusan PTN cenderung lebih dihargai di dunia kerja, terutama pemerintahan. Contonhnya saja untuk bisa masuk BUMN, calon karyawan rata-rata diharuskan lulusan PTN, hanya ada beberapa PTS yang lulusannya diterima BUMN. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu para calon mahasiswa memilih PTN. Terlepas dari itu, kebanyakan PTN mendominasi peringkat teratas dari sekian banyak perguruan tinggi di Indonesia. Sebut saja UI, UGM dan UNPAD.

     Nah, lalu apa saja masuk PTN?
     
     Secara nasional, ada dua jalur masuk PTN, yaitu SNMPTN dan SBMPTN

1.       SNMPTN
SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) adalah jalur masuk PTN dengan cara seleksi nilai raport. Pendaftaran tidak memungut biaya, alias gratis. Melalui jalur ini, PTN menerima 50% kuota setiap prodinya. Hal ini berarti SNMPTN merupakan gerbang besar untuk masuk PTN. Namun sayangnya, semakin besar suatu gerbang terbuka, semakin besar pula pengunjungnya. Anda akan disandingkan dengan orang-orang beragam prestasi yang memilih prodi yang sama dengan anda. Melalui jalur ini, kalian bisa memilih maksimal 3 prodi di 2 PTN, dengan syarat 1 PTN maksimal 2 prodi. Selain itu, jika anda memilih 2 PTN, maka salah satunya harus berada di provinsi SMA anda. Untuk bisa lulus jalur ini, umumnya anda harus memiliki nilai raport yang stabil setiap semesternya, dan akan lebih baik jika selalu naik. Tapi menurut pandangan pribadi saya, ini adalah jalur khusus untuk anak-anak yang memiliki peuntungan lebih dari yang lain. Pernahkah anda mendengar “orang pintar dikalahkan oleh orang rajin, & orang rajin dikalahkan oleh orang beruntung”? Coba anda tanyakan pada senior-senior anda. Sebagian besar anak-anak yang selalu masuk peringkat 10 besar gagal dijalur ini. Justru mereka yang tidak terduga bisa diterima. Kenapa? Tanyakan pada Allah SWT. Saran saya, selagi menunggu pengumuman SNMPTN, anda harus tetap belajar untuk tes jika anda memang benar-benar ingin masuk PTN.

2.       SBMPTN
SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) adalah jalur masuk PTN dengan cara tes tertulis. Tes terbagi tiga kelompok, yaitu IPA, IPS, dan IPC. Kelompok IPA apabila anda hanya memilih prodi saintek. Kelompok IPS apabila anda hanya memilih prodi soshum. Dan kelompok IPC apabila prodi pilihan anda saintek dan soshum. Adapun tes yang akan anda hadapi adalah TKPA (IPA, IPS, IPC), TKD Saintek (IPA & IPC), dan TKD Soshum (IPS & IPC). Biaya pendaftaran jalur ini pada TA 2015/2016 sebesar Rp 100.000,- (Untuk pendaftar bidik misi gratis). Pada tes ini anda harus benar-benar pandai menjawab soal. Karena sistem penilaian, jika benar +4, jika salah -1, dan jika tidak dijawab 0. Jawab yang anda yakin benar. Jalur ini membutuhkan kerja keras dan doa agar bisa lulus. Jika anda tidak lulus, berarti anda kurang berusaha, seperti saya -_-

     Kemudian ada pula jalur masuk PTN yang disebut jalur mandiri, biasanya dibagi atas jalur prestasi dan jalur tertulis. Jalur mandiri biasanya tidak menerima pendaftar bidikmisi, dan biaya kuliahnya pun lebih mahal dibanding dua jalur sebelumnya.

1.       Jalur Mandiri Prestasi
Jalur ini untuk mereka yang memiliki prestasi nasional dalam bidang olahraga dan seni. Penyelenggaraannya setiap PTN berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing PTN. Sama seperti SNMPTN, jalur ini tidak menyertakan tes tertulis.

2.       Jalur Mandiri Tertulis
Sudah jelas, sama seperti SBMPTN, jalur ini melalui tes tertulis. Hanya saja, sistem penilaian berbeda,  tidak ada pengurangan skor atas jawaban salah. Tapi kembali lagi pada kebijakan PTN.
Selain daripada itu, ada pula jalur masuk PTN yang disebut UMB-PT. Jalur ini tidak hanya diikuti oleh PTN, tapi juga PTS ternama. Untuk tahun 2015 UMB-PT  diikuti oleh 11 PTN yaitu: UNIMAL, UNSYIAH, UTU, USU, UNIMED, UT, UNTIRTA, UNJA, UNUD, UPR, dan UBT. Biaya pendaftaran tergantung pada berapa Perguruan tinggi yang dipilih. Untuk persemesternya hampir mirip dengan Jalur mandiri.

     Khusus untuk PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) membuka jalur masuk nasional seperti SNMPTN dan SBMPTN, yaitu SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN. Seleksi ini diikuti oleh seluruh PTKIN di Indonesia.

1.       SPAN-PTKIN
Jalur ini seperti SNMPTN, melalui seleksi raport. Namun peserta diperbolehkan memilih 4 prodi dari 2 PTKIN. Dengan syarat, maksimal 2 prodi setiap PTKIN. Namun, dijalur ini PTKIN lebih mengutamakan prodi keagamaan, sehingga sangat jarang PTKIN yang membuka jurusan IPA/IPS melalui jalur ini. Biaya pendaftaran untuk jalur ini pun ditiadakan.

2.       UM-PTKIN
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, jalur ini seperti SBMPTN. Bahkan penghitungan skor pun sama. Biaya pendaftaran tahun 2015 pun juga sama. Perbedaan berada pada tes. Selain TKPA dan TKD, ada pula tes kebahasaan yang menyertakan bahasa arab, dan tes keagamaan. Prodi yang dibuka melalui jalur ini sama seperti SPAN-PTKIN, lebih mengutamakan prodi keagamaan.


     Nah, itulah gambaran jalur-jalur masuk PTN. Jika anda adalah muslim, maka keuntungan bagi anda karena PTN yang juga PTKIN memiliki rata-rata 6 jalur masuk. Semoga bisa membantu ^^

Senin, 09 Februari 2015

Solusi dari Masalah Banjir





Banjir adalah salah satu masalah klasik di Indonesia. Hampir setiap musim penghujan banjir melanda sejumlah daerah di negeri ini. Banjir terjadi karena debit air melebihi penampungnya sehingga air harus meluap dan merendam daerah sekitarnya. Bicara banjir tentu yang fenomenal adalah ibukota negeri ini, DKI Jakarta. Istana presiden pun sempat dikunjungi banjir di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kota metropolitan ini hampir tidak pernah absen dari yang namanya banjir setiap tahunnya. Dari era penjajahan Belanda sampai era Jokowi-JK. Sikap warga ibukota yang terkesan ogah membuang sampah pada tempatnya ini menjadi penyebab utamanya. Saya ambil contoh yang mudah, saat perayaan pergantian tahun 2015 yang diselenggarakan secara akbar di ibukota ini, hampir tidak ada orang yang menyimpan sampahnya dalam tas mereka. “Ga ada tempat sampah, lagian juga paling besok dibersihin sama petugasnya” begitu katanya. Saya akui, tempat sampah di ibukota jarang ditemui, namun bukan berarti tidak ada, kalau memang ingin lingkungannya bersih bukankah bisa menyimpan sejenak sampah itu kemudian membuangnya saat menemukan tempat sampah?

Kembali kepada banjir, daerah di ibukota yang paling rawan banjir adalah Jakarta utara. Wilayah yang satu ini terletak paling utara Jakarta dan dekat dengan pantai, wilayah yang seharusnya menjadi rawa bermetamorfosis menjadi pemukiman warga. Bagaimana banjir tidak melanda? Yang harusnya menjadi daerah penyerap air saat hujan tiba, malah tidak mampu menerima sedikit gerimis saja. Dan saat banjir melanda, “Pemerintah gimana sih? Nyelesain banjir aja ga bisa!”. Pak, bu, ini banjir yang buat siapa?

Menyalahkan orang lain memang bakat kita, inilah kenapa ada pepatah “semut di seberang jalan terlihat, gajah di pelupuk mata tak terlihat”. Kalau saja ada kesadaran diri, insyaallah banjir tidak lagi melanda ibukota. Lalu solusinya? Solusi menanggulangi banjir, ini berarti tentang apa yang harus kita lakukan saat banjir melanda negeri kita tercinta.

Pertama, tentulah menyelamatkan diri dan keluarga, jika ada barang-barang yang berharga bisa pula dibawa, selama tidak membuat kita kesulitan berjalan di tengah banjir. Kemudian mengungsi ke daerah yang lebih tinggi dan tidak terkena banjir.
Kedua, bertransmigrasi ke pulau seberang, mari kita isi kekosongannya. Kalimantan itu pulau yang terancam direbut Malaysia. Sebagian besar penduduk Kalimantan utara berpindah kewarganegaraan menjadi WNM. Apa kalian rela? Ini yang disebut sambil menyelam minum air. Bosan kebanjiran? Harga tanah di Kalimantan relatif lebih murah, bebas gempa, dan sangat terasa sensasi pulau tropisnya. Di samping itu, kita juga bisa menjaga aset negara yang satu ini. Saya sendiri pun ada rencana untuk bermigrasi ke sana.
Ketiga, pasrahkan saja, toh nantinya saat matahari muncul dari timur perlahan air akan surut.

Jangan terlalu kaku, kalau memang Jakarta adalah kampung halaman kalian, lalu kalian harus pindah ke Kalimantan, bukan berarti kalian tidak bisa kembali lagi ke Jakarta. Lagi pula ini masih di Indonesia. Jika tidak mau di Kalimantan masih ada Papua, Nusa tenggara, Sulawesi dan pulau-pulau lainnya yang masih butuh penghuni. Indonesia ini bukan hanya Jakarta, Jawa, Bali, dan Sumatra.


Jika kalian takut dengan apa yang namanya kesulitan akses, maka kalian bisa gunakan apa yang namanya “ilmu”. Dimana ada kemauan di situ ada jalan. Untuk biaya, kalian bisa meminta bantuan kepada investor, tunjukkan bakat bisnismu. Dengan begitu banjir teratasi, Pulau-pulau sepi terlindungi, dan negeri ini bisa menjadi pesaingnya Amerika Serikat.