Wallpaper antikorupsi - ACCH |
Mungkin sebagian dari kita akan
berpikir bahwa memberantas korupsi adalah tugas dari lembaga pemerintah bernama
KPK. Memang ini negara siapa? Apa hanya KPK yang menjadi warga negara
Indonesia? Korupsi, dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, boleh saya katakan
seperti itu? Kenapa? Anggota dewan itu juga rakyat lho. Pada artikel sebelumnya saya pernah membuat judul “Mencontek dan Korupsi bukan Dua Hal yang Berbeda”. Lalu bagaimana cara kita memberantas
korupsi itu?
Kita bisa melakukannya dengan pengawasan terhadap pejabat pemerintah atau bahkan orang-orang sekitar yang mencurigakan. Seperti seorang pejabat yang berpenghasilan standar punya rumah mewah dan istri berlimpah, yang seperti ini harus diwaspadai, jika sangat tidak wajar bolehlah melapor pada pihak yang berwajib dalam hal ini KPK misalnya.
Namun tentulah mencegah lebih baik daripada mengobati, mencegah dimulai dari diri kita yang berlumuran dosa ini. Bagaimana caranya? Silahkan disimak...
1.
Beriman dan mendekatkan diri pada Tuhan, memohon
perlindungan pada-Nya. Kalian pernah dengar apa kata Tuan Krab? “Uang bicara”,
begitu katanya. Kita tidak tau apa yang akan terjadi jika kita dibutakan oleh
harta, jabatan dan urusan duniawi.
2.
Bersikap jujur, hei warga negara Indonesia yang
sedang mengalami krisis akhlak. Jika negeri ini bisa bicara mungkin ia akan
menangis sampai Jakarta benar-benar tenggelam. Generasi muda pembohong, pembuat
masalah, tidak beradab. Apa harus kita menjadi seperti itu? Istighfar
saudaraku.
3.
Ingat mati, manusia hidup bukan untuk mati,
namun manusia hidup menunggu mati. Itu prinsip saya. Percuma harta melimpah
kalau besok saya mati, toh harta tak dibawa mati. Meskipun harta itu
disandingkan dengan jasad, apa mungkin roh dalam tubuh ini membawanya pergi
bersama? Jawablah dalam hatimu wahai anak muda.
Uang bukan segalanya tapi segalanya
butuh uang, saya mengakui itu, tapi bukan berarti kita bisa menghalalkan segala
cara demi sesuatu bernama uang itu. Ingat selalu tiga hal diatas, insyaallah
kita tidak akan menjadi tahanan KPK dimasa kita menjadi pengusaha dan penguasa.
Bukan maksud saya untuk menggurui, namun tidak ada salahnya kita saling mengingatkan.
Bukankah kita mencintai negeri ini dan sangat menyayangkan jika negeri ini
hancur hanya karena manusia berjiwa setan yang disebut koruptor itu? Ini cara
saya, mohon maafkan apabila menyinggung perasaan kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar